SMP Negeri 2 Cilacap, Selasa 1 Maret 2022 menggelar acara Memperingati Isra` Mi`raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 H / 2022 M dengan tema “Menghayati Tanda-tanda Kekuasaan Alloh SWT” bersama K.H Muslihun Azhari di serambi Mushola ” Nurul Hikmah ” SMP Negeri 2 Cilacap Kabupaten Cilacap. Acara ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan beserta sebagian siswa-siswi. Dengan menggunakan live streaming Youtube ( https://youtu.be/fxZTk8RQM3E ), sehingga acara bisa diikuti oleh siswa-siswi yang berada di rumah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Bapak K.H Muslihun Azhari menjelaskan, Isra Mi’raj adalah perjalanan penting Nabi Muhammad yang terjadi pada tahun kedelapan kenabiannya, serta banyak dikenal dengan peristiwa bulan terbelah. “Peristiwa Isra Mi’raj terjadi karena pada saat peristiwa tersebut, Nabi Muhammad sedang dalam keadaan sedih, atau disebut tahun kesedihan, karena meninggalnya ayah serta pamannya. Maka dari itu, pada satu malam, Allah memberikan perjalanan pada hambanya,” ujarnya. Beliau menambahkan, keutamaan Isra Mi’raj adalah untuk meningkatkan jiwa spiritual dengan kebesaran-kebesaran Allah yang telah tercantum dalam Al-Qur’an. Amalan utama pada hari Isra Mi’raj adalah salat, sholawat, dan amalan baik lainnya yang memberi hikmah untuk taat kepada perintah Allah.
Isra’ dan Mi’raj diabadikan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 1 sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Allah telah memberkahi sekelilingnya supaya Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kekuasaan-Nya, Allah sungguh Maha Mendegar dan Maha Melihat”.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu terjadi sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Ada banyak pandangan dan beda pendapat soal tahun persis dari Isra’ dan Mi’raj itu, tetapi poin pentingnya adalah peristiwa ini merupakan mukjizat sekaligus tanda dari kerisahalahan Nabi Muhammad SAW.
Isra’ yakni Nabi diperjalankan oleh Allah dari Mekkah Masjidil Haram ke Baitul Maqdis dan Mi’raj, Allah Memir’rajkan (menaikkan) Nabi Muhammad SAW sampai ke Sidratul Muntaha ditempat yang tertinggi dimana Rasulullah bertemu dengan Allah SWT dalam lingkup kekuasaan Allah
Isra’ dan Mi’raj memiliki banyak dimensi dan makna bagi kita kaum muslimin yaitu yang pertama tentu Isra’ dan Mi’raj itu menguji keimanan orang Islam. Waktu itu Abu Bakar Ash-Shiddiq orang yang pertama kali mempercayai Nabi menjalankan Isra’ dan Mi’raj karena bagi Kaum Quraisy peristiwa yang tidak bisa mereka pahami bahkan Nabi Muhammad dianggap berbohong. Bagaimana mungkin dalam satu malam Nabi bisa berjalan dari Mekkah ke Baitul Maqdis kemudian juga Mi’raj sampai ke Sidratul Muntaha. Mereka menganggap Nabi Muhammad mengada-ada, tetapi Abu Bakar Ash-Shiddiq mempercayai sebagai bentuk dari keimanan.
Kedua, bahwa Isra’ dan Mi’raj adalah merupakan wujud dari mukjizat dan anugerah Allah untuk Muhammad dalam mengemban risalahnya. Kita tahu ketika Isra’ dan Mi’raj saat itu Nabi mengalami Am al-huzn (tahun kesedihan), beliau ditinggal oleh Siti Khadijah RA istri tercinta yang begitu lama mendukung dan berada disamping Nabi, orang yang paling dicintainya dan paling membela perjuanganya.
Nabi juga ditinggal oleh Pamannya Abu Thalib yang selalu membela bahkan disaat Nabi terancam dan diancam jiwanya oleh Kaum Quraisy, Abu Thalib lah yang membela Nabi. Setelah keduanya wafat Nabi merasa sedih dan itu wajar sebagai manusia. Disaat seperti itulah Allah meng-Isra’kan Nabi dan Me-Mi’rajkan Nabi sebagai bentuk perjalanan ruhani yang terdalam dan melampaui akal pikiran dan mungkin melampaui kebiasaan manusia.
Dengan kesabaran kesungguhan Nabi maka Isra’ dan Mi’raj merupakan tonggak bagi Nabi untuk terus berjuang membawa risalah Islam.
Ketiga, dengan Isra’ dan Mi’raj semakin memperkokoh kebenaran risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dari Isra’ dan terutama Mi’raj Nabi membawa perintah sholat dan lebih dari itu juga lewat Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad menunjukan satu hal kepada umat Islam. Beliau tidak cukup menikmati perjalanan ruhani untuk bertemu dengan Allah dalam lingkup kekuasaan Allah bukan dalam nalar manusia. Yang boleh jadi mungkin dalam spirit orang-orang yang sebutlah mereka ingin mencari hidup zuhud dan wara’ dan berada dalam spiritualitas tassawuf dia akan cukup berhenti disitu.
Tapi Nabi tidak, Nabi kembali lagi ke bumi mengeban risalah Islam dengan segala dinamika perjuangan dan tantanganya Nabi hadir untuk membawa peradaban dan membangun peradaban Islam. Alhamdulillah setelah itu Nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah) selama 13 tahun dan total selama sekitar 23 tahun akhirnya terbukti risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Akhiruzzaman membangun puncak peradaban Al-Madinah Al-Munawarah (kota peradaban yang cerah mencerahkan) yang lahir dari Islam.
Dari sinilah maka ketika kita memperingati Isra’ dan Mi’raj kita tidak cukup hanya mengenang sejarah Isra’ dan Mi’raj itu tetapi jadikan sebagai spirit ruhani untuk kita seluruh umat Islam mewujudkan Islam sebagai risalah akhir zaman yang membangun peradaban.
“Semoga momen Isra Miraj dapat semakin memperkuat amalan ibadah kita. Jadikan makna atas peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Bukan sekedar mengucapkan selamat memperingati Isra Mi’raj Rasulullah SAW. Namun maknai sebagai motivasi diri sendiri untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.”
Mari kita rapatkan shaf sosial diantara kita, berjamaah membantu sesama, dan bahu-membahu menangani masalah Covid-19 yang masih melanda negeri kita dan berbagai masalah sosial di sekitar kita. Mari tunaikan kewajiban shalat dan perbanyak ibadah kita, Serta mari meraih kemenangan dengan persatuan dan persaudaraan. (admin)
https://youtu.be/fxZTk8RQM3E